Kesesatan Berfikir (Fallacy) Silogisme Rocky Gerung tentang Kitab Suci itu Fiksi


Kesesatan/Fallacy : Term Tengah Tidak Berdistribusi/Undistributed Middle

Kesesatan Berfikir (Fallacy) Silogisme Rocky Gerung tentang Kitab Suci itu Fiksi
Dalam silogisme Rocky Gerung yang menyimpulkan “Kitab suci itu fiksi” terdapat tiga (3) term. Yaitu: “fiksi”, “mengaktikan imaginasi”, “kitab suci”.

Ada empat hukum silogisme mengenai term, salah satunya adalah “Hukum Distribusi (Rule of Distribution)”, Yaitu:

“Tem tengah (M) setidak-tidaknya satu kali harus berdistribusi (The Middle Term Must Be Distributed at Least Once)”

Term berdistribusi (distributed term) adalah term dalam proposisi kategoris yang digunakan untuk menyebut setiap anggota kelas. Jika term itu tidak digunakan untuk menyebut setiap anggota kelas, term itu disebut tidak berdistribusi (undistributed)

Jika term tengah (M) dalam silogisme tidak berdistribusi, maka silogismenya tidak VALID/SAHIH dan konklusinya SALAH/TIDAK BENAR. Bentuk formalnya bisa sebagai berikut:

P=M
S=M
------------
S=P /non sequitur

Non sequitur (it does’t follow), yaitu konklusinya tidak didukung oleh premis-premisnya.

Misalnya: Semua burung adalah makhluk yang bersayap

Subjek (burung): term “burung” berlaku atau merujuk ke semua burung
Predikat (makhluk yang bersayap): term “makhluk yang bersayap” tidak merujuk/berlaku ke semua anggota yang bersayap (seperti kelelawar, ikan terbang)

Contoh kesesatan karena term tengah (M) tidak berdistribusi (undistributed middle fallacy)


Premis 1:  Semua burung adalah makhluk yang bersayap (BENAR)
Premis 2:  Semua kelelawar itu adalah makhluk yang bersayap (BENAR) -----------------------------------------------------------
Konklusi: Semua kelelawar itu adalah burung    (SALAH)


Premis 1: Semua durian adalah buah  (BENAR)
Premis 2: Semua mangga itu adalah buah  (BENAR)   
--------------------------------------------------------
Konklusi: Semua mangga itu adalah durian (SALAH)

Premis1: Semua Lele adalah ikan (BENAR)
Premis2: Semua Betok adalah ikan (BENAR)
              ----------------------------------
Konklusi: Semua Betok adalah Lele (SALAH)

Lele memang ikan, begitu juga betok. Walau lele dan betok punya kesamaan, yaitu ikan, namun betok bukan lele. Keduanya sama-sama anggota kelas ikan, tapi betok bukan anggota kelas lele.


ROCKY GERUNG
Fallacy/Kesesatan : Term Tengah Tidak Berdistribusi/Undistributed Middle

Premis 1: [Semua] Fiksi itu mengaktifkan imaginasi (BENAR)         (P=M)
Premis 2: [Semua] Kitab suci itu mengaktifkan imaginasi (BENAR) (S=M)
---------------------------------------------
Konklusi: [Semua] Kitab suci itu fiksi (SALAH)                                 (S=P)

Term subjek “Fiksi” pada premis 1 berdistribusi (merujuk kepada semua anggota kelasnya seperti novel, puisi). Sedangkan predikat “mengaktifkan imaginasi” sebagai term tengah tidak berdistribusi. Yaitu, tidak berlaku untuk semua yang mengaktifkan imaginasi. Karya fiksi dan kitab suci adalah dua kelas atau kategori yang berbeda. Walaupun mempunyai kesamaan “mengaktifkan imaginasi”, namun kesamaan itu tidak cukup memadai untuk menyebut kitab suci itu fiksi.  

Term tengah “mengaktifkan imaginasi” tidak berdistribusi. Term predikat “mengaktifkan imaginasi” pada premis 1 hanya berlaku untuk term subjek “fiksi”, yaitu berlaku untuk setiap anggota yang masuk dalam kelas fiksi. Misalnya, novel dan puisi. Namun tidak bisa untuk merujuk kepada “kitab suci”, karena kitab suci bukan anggota kelas term “fiksi”. Sehingga ketika dikatakan dalam premis 2 bahwa “Kitab suci itu mengaktifkan imaginasi”, walaupun kitab suci mempunyai salah satu fungsi yang sama dengan fiksi, namun “kitab suci” tidak masuk dalam anggota kelas “fiksi”. Konsekuensinya, kesamaan itu tidak bisa menjadi justifikasi bahwa “kitab suci itu fiksi.”  


Premis fiksinya Rocky Gerung itu dapat kita kembangkan lagi, misalnya:

Premis 1: [Semua] Fiksi itu mengaktifkan imaginasi (BENAR)
Premis 2: [Sebagian] Fakta itu mengaktikan imaginasi (BENAR)
----------------------------------------------------------------------------------
Konklusi: [Sebagian] Fakta adalah fiksi (SALAH)

Jalan keluarnya bagaimana? Kita coba memperbaiki premis Rocy Gerung menjadi: [Semua] yang mengaktifkan imaginasi adalah fiksi. Dengan demikian “fiksi” berdistribusi dalam premis itu dan silogismenya menjadi valid/sahih. Namun, tetap saja tidak valid karena premis baru ini adalah SALAH. Karena tidak semua yang mengaktifkan imaginasi adalah fiksi. Banyak hal-hal yang berupa fakta, misal setelah melihat kuda dan burung, kita berimaginasi tentang kuda terbang.

Kesimpulan

Argumen deduktif silogisme Rocky Gerung tidak VALID/SAHIH sehingga konklusinya SALAH/FALSE.

#SAVEAKALSEHAT #SAVEROCKYGERUNG

Zainal Fikri, mengajar Mata Kuliah Logika di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin

Comments

Popular posts from this blog

Pas Pelajar Anak ke Sekolah Rendah

Simpan Google Books dalam Hardisk

Jurnal Predator: Journal of Talent Development and Excellence