AGREE IN DISAGREEMENT DAN PENISTAAN AGAMA (UAS, SALIB, PATUNG, JIN KAFIR)
Oleh: Zainal Fikri
Salah satu prinsip hubungan antar-agama agar tidak saling lapor “menista agama” adalah sepakat dalam perbedaan (agree in disagreement).
Salah satu prinsip hubungan antar-agama agar tidak saling lapor “menista agama” adalah sepakat dalam perbedaan (agree in disagreement).
Kristen dan Islam (bersama Yahudi yang dalam dunia akademis disebut sebagai agama-agama serumpun Ibrahim--Abrahamic Religions) banyak membahas hal-hal yang sama namun berbeda dalam meyakininya. Dalam ajaran Islam (dalam Qur’an dan Sunnah) banyak membahas tentang Injil, Yesus (Isa Al-Masih), serta Salib.
Misal, dalam Kristen “Yesus adalah Putra Allah (Anak Allah), Yesus adalah Tuhan Allah.” Sementara dalam Islam “Yesus (Isa) adalah seorang Nabi, bukan anak Tuhan, bukan Tuhan.”
Dalam Kristen, Yesus mati karena penyaliban. Dalam Islam, Yesus (Isa) tidak disalibkan tetapi secara jasmani diangkat ke Surga oleh Allah.
Kalau ada seorang ustadz ceramah: “Yesus (Isa) bukan anak Tuhan, bukan Tuhan, tapi hanya seorang Nabi?” Apakah ustadz itu menista agama Kristen. Karena menurut Kristen, Yesus itu putra Allah. Jika pihak Kristen tidak mengakui perbedaan keyakinan ini, maka itu bisa dipandang ust itu menista agama. Karena ust itu tidak mengakui keilahian Yesus, karena telah menurunkan derajat keilahian Yesus menjadi hanya sekadar manusia dan seorang Nabi.
Kalau ada pendeta ceramah: “Yesus mati di tiang salib.” Apakah umat Islam harus melapor ke polisi bahwa pendeta itu menebarkan ajaran sesat? Karena menurut Islam, Yesus (Isa) tidak mati di tiang salib.” Apakah pendeta itu telah menista ajaran agama Islam? Jika umat Islam tidak menerima dan mengakui perbedaan ajaran antara Kristen dan Islam soal kematian Yesus (Isa) itu, maka pendeta itu dianggap menyebarkan ajaran sesat, telah menista keyakinan umat Islam bahwa Yesus (Isa) tidak mati disalib.
Isu yang mutakhir, tentang “Salib, Patung, Jin Kafir”
Dalam ajaran Islam, ada pendapat bahwa patung itu dihuni oleh jin.
Musnad Ahmad hadits nomor 20282: “Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami [Hadiyyah bin Abdul Wahab] dan [Mahmud bin Ghailan] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Fadll bin Musa] telah mengkabarkan kepada kami [Husain bin Waqid] dari [Rabi' bin Anas] dari [Abu Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] tentang ayat: '(yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) ' (Qs. An Nisa`: 117). Ubay berkata, "Pada setiap patung ada Jin wanita."
{ إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا } قَالَ مَعَ كُلِّ صَنَمٍ جِنِّيَّةٌ
Artinya: “'(yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) ' (Qs. An Nisa`: 117). Ubay berkata, "Pada setiap patung ada Jin wanita."
Artinya: “'(yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) ' (Qs. An Nisa`: 117). Ubay berkata, "Pada setiap patung ada Jin wanita."
Dalam hadits kesembilan belas kitab Al-Mawaidh Al-Ushfuriyah, Imam Muhammad Bin Abu Bakar menuliskan sebuah kisah tentang sembahan kafir quraisy yang dirasuki setan dan jin muslim. Berhala ini diberi nama Habila/Hubal.
Saat itulah jin kafir yang bernama Musfir masuk ke dalam berhala Hubal dan berkata, "Muhammad bukanlah Nabi, jangan kau benarkan perkataannya!!"....Ibnu Mas'ud bertanya kepada Nabi SAW, "Wahai Rasulullah, apa yang dikatakan berhala tersebut?" Jawab Rasulullah: "Tenanglah Abdullah, sesungguhnya itu setan"
Jadi, ada keyakinan dalam Islam bahwa “patung yang menjadi sesembahan atau berhala” dapat dimasuki atau dihuni oleh jin kafir.
Ceramah Ust UAS yang lagi viral itu kalau disusun argumennya adalah sebagai berikut:
Setiap patung dihuni jin kafir
Salib (yang ada patung Yesus) adalah patung
Jadi, Patung salib dihuni jin kafir
Salib (yang ada patung Yesus) adalah patung
Jadi, Patung salib dihuni jin kafir
Masalahnya, sebagian (untuk tidak mengatakan semuanya) umat Kristiani meyakini bahwa Patung Salib tidak dapat dimasuki maupun dihuni jin kafir. Sehingga terjadi perbedaan keyakinan antara ajaran Islam yang diyakini Ust UAS dan sebagian umat Kristen. Jika kita mengakui dan menerima itu sebagai perbedaan keyakinan, sebagaimana kita banyak berbeda tentang Yesus (Isa), tidak perlu kita saling tuduh menista agama. Kita terima itu sebagai perbedaan dan menghormatinya.
Kita umat Islam hormati umat Kristen yang meyakini Yesus adalah putra Allah dan sekaligus Tuhan, Yesus mati disalib, dan bahwa patung salib tidak dimasuki/dihuni jin kafir.
Disi sisi lain, umat Kriten hormati umat Islam yang meyakini Yesus adalah bukan putra Allah dan sekaligus bukan Tuhan, Yesus tidak mati disalib, dan bahwa salib (sebagai patung) dimasuki/dihuni jin kafir.
Anda orang Kristen jangan paksa saya meyakini bahwa patung salib tidak dimasuki/dihuni jin kafir. Saya juga tidak akan memaksa orang Kristen meyakini bahwa patung salib dimasuki/dihuni jin kafir. Lakum dinukum walia din (Bagimu agamamu, bagiku agamaku).
Mari kita saling menghormati perbedaan kita.
(Zainal Fikri, Banjarmasin, 19 Agustus 2019)
Comments