TOLERANSI BERAGAMA DAN TETAP BERTEMAN

Oleh: Zainal Fikri

Bagaimana caranya tetap berteman dengan pemeluk agama lain tanpa meninggalkan ajaran kita sendiri? Bahasa antropologinya, berteman dengan tetap mempertahankan identitas masing-masing. Bahasa Indonesianya, Bhinneka Tunggal Ika, yatu kita ini berbeda namun tetap berteman (bersatu jua). Bahasa Islamnya,pada wilayah teologis lakum dinukum waliya din, tapi pada wilayah sosial kita tetap temanan yach….
Toleransi beragama itu, jika ingin tetap berteman (tidak saling lapor ke polisi), mempunyai tiga unsur sebagai dasar bangunnya:
(1) ADANYA PERBEDAAN: adanya perbedaan (disagreement) baik pendapat, keyakinan, atau praktek dengan pemeluk agama lain;
(2) TIDAK ADA PAKSAAN: tidak memaksa penganut agama lain setuju dengan kita/tidak memaksa penganut agama lain mengikuti pendapat, keyakinan atau praktek agama kita/tidak meminta penganut agama lain menghapus pendapat, keyakinan, atau praktek agama mereka/tidak memaksa penganut agama lain meninggalkan keyakinan mereka/tidak memaksa penganut agama lain tidak mengamalkan agamanya/tidak memaksa pemeluk agama lain diam (tidak bicara) tentang ajaran agama mereka
(3) NAMUN TETAP BERTEMAN: bergaul dan berteman dengan pemeluk agama lain dengan mempertahankan ADANYA PERBEDAAN (tetap meyakini apa yang kita yakini, tetap mengamalkan apa yang kita yakini) dengan cara TIDAK MEMAKSA pemeluk agama lain mengikuti agama, keyakinan, dan amalan/praktek agama kita
Contoh Pertama: (1) ADANYA PERBEDAAN: menurut agama anda boleh makan babi, menurut agama Islam tidak boleh (haram) makan babi; (2) anda TIDAK MEMAKSA pemeluk agama Islam makan daging babi; (3) NAMUN anda TETAP BERTEMAN dengan pemeluk agama Islam dengan makan bersama, ngobrol ngarul ngidul di warung yang sama dengan menu yang berbeda (anda memesan dan makan sate babi, teman anda yang Muslim memesan dan makan sate kambing)
Contoh Kedua: (1) ADANYA PERBEDAAN: menurut agama anda Yesus disalib, menurut agama Islam Yesus tidak disalib; (2) anda TIDAK MEMAKSA pemeluk agama Islam meyakini Yesus disalib, TIDAK MEMAKSA pemeluk agama Islam menghapus ajaran bahwa Yesud tidak disalib; TIDAK MEMAKSA pemeluk agama Islam diam/tidak bicara bahwa Yesus tidak disalib; (3) NAMUN anda TETAP BERTEMAN dengan pemeluk agama Islam dengan jalan-jalan bersama ke Mall yang sama, anda yang Kristen membeli kalung salib sedangkan teman anda yang Muslim membeli buku berjudul “Yesus bukan Tuhan”.Lalu kita pulang bersama serta tidak lapor ke polisi karena teman kita yang Islam membeli buku "Yesus bukan Tuhan."
Begitu juga sebaliknya: (1) ADANYA PERBEDAAN: menurut agama saya Islam Yesus tidak disalib, menurut agama anda Kriten Yesus disalib; (2) saya pemeluk Islam TIDAK MEMAKSA anda pemeluk Kristen untuk meyakini Yesus tidak disalib, saya TIDAK MEMAKSA anda pemeluk agama Kristen menghapus ajaran anda bahwa Yesus disalib; TIDAK MEMAKSA anda pemeluk agama Kriten diam/tidak bicara bahwa Yesus disalib; (3) NAMUN saya TETAP BERTEMAN dengan anda pemeluk agama Kristen dengan jalan-jalan bersama ke Mall yang sama, saya yang Muslim membeli buku berjudul “Yesus bukan Tuhan” sedangkan teman saya yang Kristen membeli kalung salib. Lalu kita pulang bersama serta tidak melaporkan teman Kristen saya yang membeli kalung salib.ke polisi.
Jadi begitu, Mbak Anggun yang saya kagumi, caranya #ToleransiBeragamadan berteman dengan pemeluk agama2 lain.

Comments

Popular posts from this blog

Pas Pelajar Anak ke Sekolah Rendah

Simpan Google Books dalam Hardisk

Jurnal Predator: Journal of Talent Development and Excellence